Selasa, 28 Desember 2010

Bintang-Bintang

Kerajaan Langit sedang mengadakan perayaan harian. Sang Bulan memainkan harpanya dan para bintang menari dengan indah dalam perayaan itu. Ratu Senja dengan gaun jingganya dengan senang hati menyerahkan takhtanya ke Raja Malam berjubah hitam. Semuanya begitu bahagia.

Jauh dari hiruk pikuk kerjaan Langit, ada seorang wanita sedang berbaring di tempat tidurnya, di Bumi. Dia baru saja selesai membaca buku karya John Bevere dan merenungkan isinya. Dia tidak berbicara, tetapi otaknya berpikir dengan keras. Isi buku itu telah menemplak dirinya.
'Banyak yang harus kuperbaiki' keluhnya.
Raja segala raja banyak berbicara kepadanya lewat buku itu. Dan di hari itu juga Sang Raja memberitahukan area-area lain yang dia harus hadapi yang bersumber dari ketakutan.
'Aku tidak yakin aku sanggup.'
Roh-ku memampukanmu, jawabNya singkat dan jelas pada keragu-raguan wanita tersebut.

'Menghormati orang lain? Duh Raja, aku terbiasa berbicara seenak jidat kalau sama orang yang menyebalkan.'
Lakukan untukKu, berikanlah yang terbaik buat orang yang paling menyebalkan, jawabNya lemah lembut.
'Raja, Engkau tentu tahu aku kadang karena takut, tidak berani melakukan hal yang benar. Buktinya, aku tersenyum ke bosnya saja tidak berani. Rasanya menakutkan.'
Aku tidak memberikan roh ketakutan, tetapi Roh yang berani dan disiplin, Raja meneguhkan kembali siapa wanita dan Roh yang berada di dalam tersebut.
Lagipula, bukankah ketika kamu takut, musuhKu dipermuliakan? Kamu lebih suka musuhKu dipermuliakan dibanding aku?, tanyaNya.
Air mata berlinang di kedua bola mata wanita tersebut. Dia tidak berani memandang ke arah Sang Raja.

Sang Raja mengelus kepala wanita itu. Dia sayang sekali padanya, lebih dari nyawaNya sendiri.
Ada lagi yang kamu pikirkan? TanyaNya.
'Raja, aku aneh. Aku merasa tidak nyaman ketika orang lain melayani atau memberiku sesuatu. Rasanya aku tidak bisa mengembalikan kepada mereka.'
Apakah kamu berharap orang lain mengembalikan kepadamu apa yang kamu berikan?
Wanita itu menggeleng, 'aku tidak pernah berpikir seperti itu.'
Saling mengasihi dan melayani adalah karakter hamba-hambaKu. Aku yang mengajarkan kamu dan mereka demikian. Kamu harus belajar menerima segalanya secara cuma-cuma, jawabnya. Bersyukurlah akan hal itu.

Wanita memejamkan mata. Di dalam hatinya, masih banyak keraguan. Bisakah dia menghancurkan benteng-benteng di pemikirannya? Terlalu banyak yang harus diperbaiki dan disingkirkan.
Tataplah bintang-bintang di langit, kata Sang Raja.
Wanita itu tersenyum. Dia sedang di dalam ruangan, yang jendelanya bahkan tidak menghadap ke langit.
'Kamu bercanda, Raja,' sahut wanita tersebut. 'Aku di lantai 1, ada banyak langit-langit dan langit di sini itu kotor. Mana mungkin bisa lihat bintang-bintang.'
Di sinilah letak permasalahanmu, kamu terlalu banyak memikirkan penghalang-penghalang, dibandingkan bintang-bintang. Kamu terlalu fokus ke ketidakmampuanmu dan bukan janji-janjiKu. Yang membatasi dirimu adalah dirimu sendiri.

Wanita itu terdiam. Keraguan-raguan masih ada di pikirannya. TeguranNya membuka pemikirannya, hanya  ... Wanita itu menepis kata 'hanya' di pikirannya. Sudah terlalu sering kata itu mengukir dirinya sendiri di pikiran wanita itu.
"Raja, aku percaya padaMu. Maafkan aku yang tidak percaya padaMu. Ajarkan aku untuk percaya, apa yang Engkau ingin aku lakukan, Engkau memampukan aku."
Kamu sanggup melakukan segala perkara, dalam Aku yang menguatkan kamu.

Sabtu, 20 November 2010

Hati Yang Melayani

Tuhan memberikan 2 telinga, supaya kita lebih sering mendengarkan dan menangkap isi hati orang lewat perkataan.

Tuhan memberikan 2 mata, supaya kita melihat ekspresi wajah dan tubuh orang secara menyeluruh ketika menyatakan isi hatinya.

Tuhan memberikan 2 lubang hidung, supaya kita tahu aroma apakah yang ada pada orang tersebut. Kalau wangi, kita bisa memuji. Kalau bau obat-obatan, kita bisa tanyakan apakah dia lagi sakit?

Tuhan memberikan 2 tangan, supaya kita bisa menghibur orang tersebut dengan genggaman kita.

Tuhan memberikan 2 kaki, supaya kita bisa menyamakan kecepatan kita dengan kecepatan orang tersebut. Jadi kita bisa berjalan bersama-sama mencapai tujuan.

Tapi Tuhan hanya memberikan 1 mulut, jadi jagalah perkataanmu. Bukan untuk menghakimi, mengkritik dan berbohong. Tetapi perkatakan yang benar, menguatkan dan menghibur dengan senyuman.

Kamis, 07 Oktober 2010

UntukMu (1)

Tuhan menciptakan langit dan bumi dengan indahnya, begitu pula Engkau menciptakan manusia. Tujuan indah ada dalam pikiranMu ketika Engkau menciptakanku. "Baik sekali." Itulah yang Engkau ucapkan ketika menciptakanku.

Tuhan, aku mengaku Engkau adalah kekuatan bagiku. Engkau adalah pembelaku, penjagaku, dan perisaiku. Engkau adalah harapanku yang sanggup memutar segala keadaan dalam hidupku. Aku bersyukur karena Engkau ada di hidupku.

Tuhan, satu hal yang kupinta, janganlah Engkau menjauh dari aku. Aku membutuhkan Engkau di dalam perjalanku. Aku tidak mampu berjalan sendirian. Mereka tidak kenal lelah Tuhan. Mereka bahkan tidak mengizinkan aku berisitirahat dengan tenang.

Aku bersyukur, tanganMu menaungiku. Aku bersyukur, karena Engkau setia dan Engkau tidak meninggalkanku.
Aku bersyukur, aku bisa bergantung pada Engkau yang perkasa, yang sanggup menjagaku dari musuh-musuhku.
Aku bersyukur, Engkau menghembuskan damai sejahteramu di saat aku gelisah dan letih.

Tuhan, Engkau memang luar biasa!

Terima kasih ya Tuhan untuk nafas yang Engkau hembuskan!
Terima kasih ya Tuhan untuk setiap hari yang penuh berkat!

My Prince Charming!

1 John 4: 19   We love Him because He first loved us

'Aku cinta kamu', adalah kalimat yang sangat populer. Kita bisa melihatnya di film romantis, di pernak-pernik, di novel, dsb. Kalimat yang ditunggu baik yang masih single maupun berpasangan. Ada yang hanya diam menanti, ada juga yang mengejar seseorang untuk menyatakan kalimat tersebut dan ada juga yang mengejar seseorang untuk dinyatakan kalimat indah tersebut. Kalimat yang menunjukkan bahwa ada orang yang tetap mengasihi kita apapun yang terjadi.

Aku dibesarkan dalam buaian dongeng, setiap princess akan menemukan seorang prince charming untuk dirinya. Seiring dengan pertambahan usia, aku mulai mempunyai jenis bacaan lain seperti komik, majalah dan novel, yang malah memperbesar keinginanku untuk menemukan Prince Charmingku. Beberapa kali aku jatuh cinta, sayangnya hasilnya tidaklah seindah yang aku bayangkan. Karena saat itu yang kupikirkan adalah Aku, Mauku dan Untukku. Di sisi lain, pasanganku bukanlah orang yang bisa memenuhi semua kebutuhanku. Aku kecewa dan putus asa. Sepertinya Prince Charming hanya ada dalam dongeng dan kisah romantis yang kudengar. Di saat itulah, aku bertemu dengan Tuhan.

Pertama kali aku bertemu Dia, aku jatuh cinta. Hatiku menggebu-gebu karena aku merasakan kehangatan dan kasihNya yang melimpah. Aku melihat Dia mendampaki setiap aspek kehidupanku, aku menjadi diri sendiri. Dia membisikkan kata-kata cinta untukku. Dia membuka hal-hal menyakitkan yang kusimpan rapat-rapat dalam hatiku dan menyembuhkanku. Dia membebaskanku dari pikiran-pikiran salah tentang siapa aku. Tanpa ragu-ragu, Dia menegurku aku karena Dia mengasihiku. Dia memberikan aku peringatan akan ada hal-hal yang bahaya atas pilihanku. memberikan aku kesempatan untuk terbang tinggi dan mengembangkan seluruh potensiku. Aku bersyukur untuk keluarga cell yang Dia tempatkan di sekelilingku untuk menjagaku dan membentukku.

Aku berharap hubunganku akan selalu menggebu-gebu. Kenyataannya tidaklah demikian. Beberapa kali aku kecewa padaNya, aku memberontak dariNya, dan aku ingin mundur dari hubunganku padaNya karena aku tidak mengenal Dia, aku egois dan juga aku pernah merasa tidak layak untuk mendapatkan kasih Nya. Tetapi Dia selalu mengejarku, Dia menarikku kembali ke sisiNya lewat hadiratNya dan kata-kataNya (FirmanNya) yang menggema di hatiku. Aku merasa ada yang kurang dalam hidupku kalau tidak ada Dia. Aku tidak pernah mengalami hubungan seindah ini kecuali bersama Dia.

Jujur, Aku tidak sempurna. Semua orang yang mengenalku, tahu dimana kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahanku. Tetapi, Tuhan memilih untuk mencintaiku. Dia mati di kayu salib demi aku 2000 tahun yang lalu di Kalvari. Aku ada di hatiNya. Dia mengetuk pintu hatiku, dan aku mengundangnya masuk. Aku tidak pernah menyesal :)

Senin, 05 Juli 2010

Sometimes We Don't Understand

Setiap keadaan yang aku alami, aku sering sekali tidak mengerti kenapa Tuhan mengizinkan hal itu terjadi. Yang kupegang hanya satu, "Tuhan mencintaiku, dan Dia tidak akan sekali-sekali meninggalkan aku."

Selasa, 15 Juni 2010

Sebuah Perubahan

Kemampuan untuk berubah setara dengan kemampuan untuk "tidak sungguh-sungguh mau" atau "tidak mau" berubah. Kemampuan itu memiliki sumber yang sama: determinasi.

Aku tidak terlalu ingat, aku mendapatkan pemikiran ini dari mana. Mungkin di salah satu khotbah,  seminar, buku yang pernah kubaca, atau sebuah kejadian di masa lalu. Aku tidak terlalu ingat. Tetapi, kalimat ini melompat keluar dari hatiku, ketika aku merenungkan perubahan.

Visi dan Harapan. Visi dan harapan membuat orang menginginkan dan mempercayai perubahan. Perubahan pendapatan,  perubahan pekerjaan, perubahan gaya hidup, perubahan sikap, dan lain-lain. Dan ya, aku berharap akan perubahan pada diriku sendiri. Apakah untuk diriku sendiri? atau untuk orang lain? Aku menjawab keduanya. Aku tidak membenci diriku sendiri. Aku hanya ingin menjadi pribadi yang lebih kuat, disiplin, tegas, integritas dan penuh kasih. Lewat perubahanku, aku yakin ada orang-orang yang akan menikmati perubahan itu. Salah satunya, keturunan-keturunanku.

Perjalanan. Perubahan hanya terbentuk, ketika kita mau melewati sebuah perjalanan. Jika aku melihat ke masa lalu, aku sendiri tidak tahu kapan titik balikku, yah, selain keputusan untuk mengenal Tuhan. Tiba-tiba pada suatu hari, aku baru menyadari, ternyata aku tidaklah sama seperti dulu lagi. Banyak kejadian-kejadian yang kulalui, banyak pilihan-pilihan yang harus kulakukan; semuanya itu membuatku berubah.

Determinasi. Aku ingin melihat perubahan. Aku ingin melihat diriku menjadi seperti yang Tuhan mau. Pikiran dan hatiku beradu, aku harus berdeterminasi untuk mau berubah. Aku sering merenungkan, "apakah aku mau seperti ini terus? Apakah aku mau mundur dari perjalananku? Apakah aku ingin kembali seperti dulu?." Pertanyaan-pertanyaan itu, tidak selalu kujawab sehabis meneguk air. Berhari-hari, berminggu-minggu dan bahkan berbulan-bulan, pertanyaan itu menanti keputusanku.

Tuhanku, Yesus. Sebuah tangan yang memegang tangan kananku. Penyelamatku. Batu karangku yang teguh. Sumber kekuatanku. Kedamaianku. Tempat aku bersandar dan beristirahat saat beban bertambah berat. Bapaku, yang menegur dan mengelus kepalaku dengan penuh kasih sayang. Sahabat yang setia berjalan bersamaku. Semua perubahan ini bisa terjadi karena Dia.

Saat ini, aku duduk di belakang meja komputer. Sekali lagi aku merenungkan, "Apakah aku mau aborsi visi dan harapanku dengan kemalasanku?" Sebuah bisikan penuh kasih, "Aku besertamu. Tidak ada perubahan yang tidak mungkin, saat kamu sungguh-sungguh ingin berubah dan bersandar padaKu."


Jakarta, 15 June 2010.
11 hari menjelang ulang tahunku.

Jumat, 14 Mei 2010

Aku Tahu RencanaKu Bagimu

Yeremiah 29:11 - Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Aku ingin merobek halaman-halaman yg berisikan hidupku di masa lalu. Aku tidak mau mengingat bagian masa laluku yang pahit. Aku ingin membakarnya. Aku membenci masa laluku. Kadang-kadng aku mengakui, aku membenci hidupku, terlalu banyak pergumulan.


"Julie!" seru sebuah suara yang lembut di telingaku.
Aku mengenal suara itu, suara yang lembut dan manis, tetapi penuh wibawa. Dia mengulurkan sebuah buku yang bersampul kulit. Di atas buku itu terukir namaku dengan tinta emas, Julie.
Aku menatap buku itu, lalu menatapNya. Aku tidak mengerti. Aku mau meraih buku itu, tanganNya mencegahku.
"Buku apa itu Tuhan?" tanyaku dengan penasaran.
"Buku mengenai dirimu, Julie." kataNya. "Aku menuliskan banyak hal mengenai kamu di dalam buku ini."
Dia membuka satu demi satu halaman buku itu, tanpa mengizinkanku membacanya.
"Ah, ini saat kamu pertama kali belajar naik tangga. Lihat papamu dengan bangga memegang tanganmu." serunya.
Sambil membalikkan beberapa halaman, dia bergumam, "Ini bagian ketika kamu memilih tempat kuliahmu."
"Terus? Terus?" Aku penasaran bagian akhir dalam perjalanan hidupku.


Tuhan tahu, apa yang ingin kulihat. Dia lalu menutup buku itu. "Happy Ending."

Bibirku mengerucut. "Tuhan," protesku.
TanganNya yang besar mengelus kepalaku, menenangkanku. Dengan penuh percaya diri, dia berkata, "Percayalah padaKu. Aku Tahu RencanaKu bagimu."

Aku sungguh penasaran. Aku lalu berpikir, berpikir dan berpikir. "Yah, yang penting Karya TulisNya sudah tamat." Saat ini aku hanya perlu menjalani sesuai arahanNya, paragraf demi paragraf.


Kamis, 11 Maret 2010

Mau Merasa apa ya hari ini?

Kalau lagi istirahat, gue 'merasa' gue harus menyibukkan diri supaya tidak bosan. Tapi kalau lagi sibuk, gue 'merasa' gue ingin sekali istirahat.

Kalau lagi gak ada problem, gue 'merasa' kurang tertantang. Tapi kalau lagi ada problem, gue 'merasa' gampang emosi.

Dan syukurlah, gue masih disadari Tuhan, 'merasa' tidak akan membuatku mensyukuri hidupku, plus tidak akan membawaku kemana-mana. Sisi 'merasa' ini mungkin cocok untuk bergaul dengan orang, tetapi tidak untuk hidupku di masa depan.

Gue harus memiliki tujuan dan determinasi serta keuletan. Nah itu loh, keuletan yang susah buatku :(
Tetapi gue belum give up untuk melawan sifat jelekku ini. Ada tujuan yang sedang kukejar, dan aku akan mengejarnya

Without a vision, my life will be stagnant forever. I have to cultivate the vision with love, time, effort, relentless, faith and grace; until I can reap the results.

Jumat, 12 Februari 2010

A 200% Successful Project


Sebuah percakapan secret - highly confidential, berlangsung. Hanya segelintir orang-orang, yang terpilih, dipisahkan, yang boleh tahu. Demi menjaga nama pelaku-pelaku yang terlibat sebelum planning selesai, saya akan menggunakan inisial nama mereka saja. Dengan menggunakan peralatan canggih, sebuah rencana sedang disiapkan .......


Blackberry Conference, 9 February 2010 H-2
Progress 0%...

"Teman-teman, tanggal 11 ci Venny ultah loh. Kita mau surprise-in dia?" ketik si EWH
"Mau dimana?" ketik JW
"Apartemennya." ketik LS.
"Gimana caranya? Ada yang punya ide?" balas EWH.
"Minta satpamnya ketuk apartemennya, bilang mobilnya kena masalah. Terus Ci Venny ke bawah, en nanti setelah naik, kita sambut dengan Happy Birthday." ketik MR
"Nanti ketahuan. Soalnya dulu sudah pernah pakai cara seperti itu. Ci Venny pasti curiga." balas CA
"Gimana kalau kita minta satpam ketuk saja? Sebelum ci Venny sempat curiga. Kita langsung surprise-in dia. Kita bisa sembunyi di dekat dinding. Pintu apartemennya kan masuk ke dalam." ketik JW
"Atau kita minta delivery KFC ke apartemen ci Venny? Nanti ci Venny pasti ngotot kalau dia tidak pernah pesan. Setelah itu, kita langsung surprise-in dia. " ketik EWH
“Ide bagus.” Ketik LS
“Aku si iya-iya saja.” Ketik YS
“Yakin, boleh delivery sampai depan apartment? Soalnya pernah dengar kalau makanan delivery tidak boleh diantar ke apartement.” Ketik JW
“O ya, aku akan bertanya pada ci SS.” Ketik EWH
“Saya setuju dengan yang KFC” ketik VA. “Tadi aku dan PI beli eyeliner, eyeshadow untuk ci Venny.”
“Ci Venny masih kurang apa ya? Maskara?” ketik CA.
“Maskara sepertinya sudah ada. Ci Venny belum punya Curling Iron.” Ketik EWH.
“Kita kumpul di apartement ci Venny jam berapa? Kumpul dimana?” ketik YS
“Jam 7 malam. Di parkiran.” Ketik EWH.
“EC, kamu tolong cari tahu harga cheesecake. Ci Venny suka cheesecake.”
“Oke Ci.” Ketik EC.
“AP confirm bisa ikut.” Ketik LS.


Blackberry Conference, 10 February 2010 H-1
Progress 45%...

“Kata VA yang telah menghubungi E, petugas KFC tidak boleh naik ke apartemen?” ketik JW.
“Ada ide lain?” ketik LS.
“Kita kerjasama sama CF saja, bilang ada titipan dari dia ke ci Venny.” Ketik EWH “ntar kita minta pak Satpam untuk memberikan info ke dia.”
“Ok. Apakah kita akan bawa makanan?” ketik JW.
“Buat rayakan Sincia juga ya, aku bawa sup ikan yang uenak banget deh.” Ketik EWH.


Blackberry Conference, 10 February 2010 H-2
Progress 88%...

“Jadi bawa makanan tidak? Saya mau bawain nasi uduk.” Ketik MR.
“Aku sudah masak nasi MR. Nasi uduk Yoyo ya. Gimana kalau bawa lauknya saja?” ketik EWH.
“Tau saja. Aku bawa ayam, perkedel, tahu telornya ya.” Ketik MR.
“Bukannya itu gorengan? Kamu bisa makan tidak? Yauda, aku makan bagianmu saja, dan kamu makan sup ikan yang kubawa.” Ketik EWH.
“Saya bawa capcay GM.” Ketik VA. “Apartemennya ci Venny no berapa ya?”
“JW, kamu bilang ke ci Venny, mau nitip koper di tempatnya besok karena mau pulang bareng aku. Sekalian tanya alamatnya.” Ketik EWH.
Beberapa menit kemudian, JW mengetik alamatnya. (Mengenai alamat.. tanyakanlah kepada pemiliknya :D)
“Untuk memastikan ci Venny tidak dinner, aku telah minta bantuan ci SS, untuk mengajaknya meeting.” Ketik EWH
“Cheesecake nya sudah kubeli ya.” Ketik EC.
“Eh, kita jam berapa kumpul? Aku tidak ikutin ni.” Ketik PI.
“Kita kumpul jam 7 di Ezy Mart.” Ketik LS.
“Gimana dengan peralatannya?” ketik VA.
“Di tempat ci Venny, ada peralatan yang kita pakai untuk tahun baru kemarin.” ketik JW.
“Yakin?” ketika VA.
“Iya.” Ketik JW.


Quick & Ezy Mart, Kuningan Place. 11 February 2010,
Progress 95%...

VA, EWH, EC, YS, LS, JW, AP, MR sudah berkumpul di Quick & Ezy Mart. Semua persiapan, termasuk panci sudah dipersiapkan. EWH yang telah bekerjasama dengan satpam pun menghampiri pak satpam.
Pak Satpam menelepon.
“Belum pak. Nanti dulu.” kata EW. Ternyata telat.
VA masih mencari korek api, untuk menyalakan lilin yang telah terpasang manis di cheesecake. Tetapi sepertinya petugas Kuningan Place, tak seorangpun yang membawa korek api. Semuanya patuh terhadap peraturan Dilarang Merokok.

Progress 99%...

Sambil mencari dan menunggu di pintu lobi basement 1. Tiba-tiba, seorang wanita mengenakan kaos berwarna pink keluar dari lift, menghampiri pintu kaca dan kaget.
Cindy, yang sedang membawakan kue, spontan mengucapkan “Happy Birthday Cici.”
Sedangkan Nita, Lidia, Julie spontan kabur mau sembunyi. Tetapi sudah telat denk.
“Happy Birthday ci Venny!”
Ci Venny yang di-surprisein langsung menyambut kita di apartemennya.
Ci, bukan karena melihat kita membawa barang-barang berat kan ya Ci.. Tetapi karena kita benar-benar diizinkan masuk. Memastikan dulu :p

Apartemen ci Venny

Setelah sampai ke apartemen, kita lalu meminta korek api ke Cici. Dan kita disediakan kompor besar untuk menyalakan lilinnya. Luar biasa kan?
Setelah menyalakan lilinnya, sambil dijepret kamera Michael, semua orang meminta cici meniup lilinnya. Bahkan ketika satpam menelepon ci Venny untuk turun, Victor memastikan kalau ci Venny meniup lilinnya dulu.


Di luar dugaan kita semua, ternyata si AC juga pengen merayakan ulang tahun. Jadi lilin sudah keburu mati disembur AC, sebelum ditiup ci Venny. Ci Venny yang mendengar jeritan hati kita pun, bergaya meniup lilin, sambil dijepret oleh Victor.


Setelah mempercayakan dapurnya kepada Kepala Dapur, Victor, dia pun turun menyambut tamu yang datang. Kami menyiapkan peralatan dan menata makanan-makanan.
Ketika kita sedang membersihkan peralatan makan untuk dimakan, Erika berkata, “sebenarnya saya mau membantu, tetapi sepertinya kalian tidak membutuhkan bantuanku.” Tidak lupa, dan tidak mungkin lupa. Proses bersih-bersih peralatan makan pun di-jepret.

Dan ternyata tamu yang datang, yang dijemput ci Venny adalah pelaku terakhir kita, Ivan. Lengkap sudah, para pelaku yang bisa datang.
Makanan yang ada, pun disambut dengan ceria oleh para pelaku yang sudah kelaparan. Percakapan yang hangat pun mengalir di tengah komunitas WA Slipi. Yang menabur makanan, memastikan kalau makanan mereka dihabiskan.


Terjadi juga sedikit isu, isu janji yang belum ditepati. Soal minum sup ikan dan ayam goreng antara Erika dan Michael yang diselesaikan baik-baik. Mengenai isu tersebut, bisa dilihat di Progress 88%.
Setelah makan-makan, seharusnya dilanjutkan dengan potong kue. Tetapi setiap area di perut kami telah diisi oleh makanan. Jadi kami menundanya, dengan sesi memberikan kado.


Kado 1 – From Erika


Dari Erika, seorang business woman yang menjual baju. Dia pun membawakan 2 baju atasan yang dia yakin, ci Venny pasti muat. Untuk deskripsi bajunya, mari kita lihat ke pic dibawah ini.


Kado 2 – Victor, Ivan, Michael

Ketiga pria ini, dengan bangga mempersembahkan sebuah bungkusan berwarna emas yang dihiasi pita, dengan gaya sensasional.
“Tebak, apa isinya Ci.” Kata Victor.
“Kosmetik.” Tebak ci Venny. Victor kaget juga. “Soalnya berasa waktu dipegang.”
“Ayo, dibuka donk Ci.” Sahut yang lain. Dan ada 2 eyeliner dan 1 eyeshadow.
“Yang liquid untuk mata bagian atas dan yang pensil untuk mata bagian bawah.” Canggih juga Victor jelasinnya.
“Wah, pertama kali saya dibeliin kado kosmetik dari cowoq-cowoq. Luar biasa.” Kata ci Venny. “Yang beli para ceweq ya?”
“Kita yang beli. Dengan saran dari make-up artist, Fany.” Jawab Victor.
Ci Venny terkagum-kagum mendengar jawaban Victor.
“Ayo tebak. Waktu beli ini, siapa yang test kosmetiknya?” pertanyaan Victor langsung membuat para ceweq-ceweq penasaran.
Mata kami tertuju pada ketiga cowoq ini. Dan ntah kenapa juga, semua mata seolah-olah tertuju pada Michael.
“Michael.” Jawab ci Venny.
Michael shock. Tawa langsung membahana di apartemen ci Venny.
“Yang test penjualnya kok.” Jawab Victor.
“O”

Kado ke 3 – Christy, Lidia, Yunita, Any, Cindy, Julie dan Rudi

“Ci, ini kado dari kami.” Kata Cindy menyerahkan hadiah yang dibungkus kertas kado love.
Setelah foto-foto, ci Venny bertanya, “gelas ya?”
“Bukan Ci.” Jawab Any.
Dan ketika dibuka, isinya adalah, Curling Iron.

Bisa dipastikan, kita meminta ci Venny untuk memakai dan menggunakan semua yang dikasih. Ci Venny langsung diculik oleh para ceweq, ke kamarnya. Ada yang mengajar aplikasi make up dan cara menggunakan catokan, sekalian gulungin rambut ci Venny. Rambutnya diberikan pemanis dan wow, hasilnya benar-benar tampak lebih muda 10 tahun.
Setelah didandanin dan mengenakan baju baru, ci Venny pun keluar kamar. Disambut oleh tepuk tangan riuh, dan music. Semua kamera, baik yang benaran atau kamera hp, mengarah ke ci Venny. Ci Venny seperti artis sehari.
 
 

“Wah Venny, kamu harus dandan seperti ini. Ini adalah investasi mereka semua.” Kata ci Sarah yang datang berbarengan dengan ci Herlina, ketika kami para ceweq lagi di kamar.
“Ven, Kita ingat dan mendukung resolusi kamu tahun 2010 loh.” Kata Erika.
Ci Venny tampak cantik dan bahagia. Apalagi yang bisa menandingi kecantikan wanita yang sedang berbahagia.
“Saya benar-benar merasa, kita semua adalah family.” Kata ci Venny terharu.

We are Family. Family of God – Victor di BB grup WA Slipi (2)



Progress 99%...
God adds another 1%...
Progress 200% … Done.

God gives extra surprise and joy for all of us.

We can plan. And if we are partnering with God, our plan becomes an amazing plan. 

Rabu, 10 Februari 2010

A Girl

Hatiku miris melihat kejadian yang menimpa gadis asal Sidoarjo yang berusia 14 tahun. Jauh-jauh dari Sidoarjo, dia ingin bertemu dengan pria idaman yang baru dikenalnya 5 bulan di Facebook.Dan malam-malam setelah acara keluarga, dia pun dijemput oleh pria idamannya, dan pergi tanpa berpamitan dengan orang tuanya yang ikut datang ke Jakarta.

Orang tuanya yang panik, melaporkan anak hilang ke polisi. Dicari selama 2 hari, dan ketemu keduanya di Tangerang. Si ceweq sudah tidak perawan dan cowoq ditangkap karena membawa lari anak di bawah umur dan pemerkosaan. Si cowoq berkata, mereka melakukan hubungan suami istri berdasarkan suka sama suka. Si ceweq menutupi muka dan menangis. Karena apa? Malu, menyesal atau..? Saya tidak tahu..

Hal ini membuatku berpikir, kenapa seorang gadis cantik, mau pacaran dengan seorang pria di dunia maya? Teman-temannya yang dikelilinginya saja, belum tentu dia kenal baik. Dalam hatiku bertanya-tanya berbagai hal mengenai ceweq ini:
  • Apakah dengan segunung pesan-pesan yang melambungkan hati si ceweq, membuat orang tersebut layak dipercaya?
  • Apakah si ceweq begitu kesepian dan kehilangan kasih sayang keluarga? Sehingga dia harus mencari kasih pada orang-orang yang belum dikenalnya.
  • Apakah si ceweq terbuai dengan bacaan dan tontonan yang menjanjikan cinta yang semu, yang dibungkus seperti cinta sejati?
  • Apakah karena pengaruh hormon? Meskipun saya kurang suka pertanyaan yang satu ini, seolah-olah si ceweq tidak bisa mengambil keputusan dan menyalahkan hal-hal yang ada di tubuh kita
Apapun alasannya, saya berdoa, semoga kita bisa lebih wise dalam hidup ini.

Izinkanlah kasih Tuhan yang terus mengalir membungkus kita, sehingga kita tidak lagi mencari cinta yang semu.
Mungkin beberapa kita berpikir, karena kesalahan-kesalahan kita, kita tidak layak menerima kasihNya.
Saya bersyukur Tuhanku memiliki kasih yang besar, yang mau mengampuni bahkan membersihkan dosa-dosa kita bagi yang mau bertobat.
Dan tetap percayalah, sampai saatnya tiba, Tuhan akan persatukan kita dengan pasangan-pasangan kita, dan membungkus pernikahan kita dengan kasihNya.

Girls, u are so precious!

Senin, 08 Februari 2010

Meow!

Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
'Saya ingin buru-buru pulang dan tidur.' pikirku, sembari berjalan menelusuri jalan raya Bendungan Jatiluhur di malam hari.
Jalan raya yang cukup asri untuk sebuah area di pusat kota. Jalan itu jauh dari kebisingan pengguna jalan. Jika  saya  melirik ke kiri dan kanan, saya bisa melihat rumah petak yang ditanami perpohonan. Dan ada beberapa mas-mas dan ibu-ibu yang membuka warung kecil, untuk keperluan sehari-hari orang yang tinggal di daerah situ. Saya sama sekali tidak merasa tinggal di tengah kota, yang dikelilingi  jalan hectic Sudirman, Thamrin dan Gatot Subroto.

Pikiranku sedang penuh malam itu, ada keputusan yang harus kuambil. Keputusan yang akan mengarahkan karierku dan saya menanti bimbingan Tuhan. Sambil membawa kantong plastik berisi makanan darurat, saya sampai ke gerbang kost, yang berwarna coklat kemerahan. Saya melihat seekor kucing duduk di depan gerbang kost. Karena minimnya pencahayaan di daerah situ, saya mengira-ngira warna bulu kucing ini. Putih dan abu-abu. Begitu si kucing melihatku, membuka gembok, dia mendekat padaku. Seolah-olah menunggu pulang tuannya.

Saya berjalan santai ke arah pintu masuk, karena biasanya kucing juga duduk anteng di luar. Saya tidak menyangka dia mengikuti kemanapun saya pergi. Saya bergerak ke kiri, dia ikut. Begitu pula ketika saya bergerak ke kanan. Dia mengeliling kakiku. Saat saya mau membuka pintu masuk rumah kost, dia berdiri di depanku, berharap saya mengizinkannya masuk.

'Apakah kucing ini miliki ibu kost?' pikiran tersebut melintas di pikiranku. Tetapi saya tidak pernah melihat kucing di rumah kost.
Kalau dia masuk, dan mengobrak-abrik barang di dalam kost, bisa repot. Dan sangat tidak mungkin memanggil pembantu kost di malam hari, mengusir si kucing ini.
Saya berusaha membujuk si kucing menjauhi pintu masuk. Dan saya dibalas dengan 'meow'an yang manis, seolah-olah berkata, 'ayolah, izinkan saya masuk.'
 
"Sepertinya saya masih harus jalan-jalan." Lalu saya menuju ke gerbang untuk keluar. Si kucing mengikutiku, bahkan dia keluar dari rumah kost. Saat saya berjalan, sesekali saya menatap ke belakang. Kucing itu mengikutiku. Berulang-ulang kali, sampai si kucing ketakutan melihat mobil lewat dan berhenti mengikutiku.
 
Sambil berjalan, saya melihat beberapa ekor tikus yang lewat. "Kalau kucing tersebut kelaparan, kenapa dia tidak memangsa tikus saja?". Kalau dilihat dari ukuran badan si kucing, itu ukuran badan kucing dewasa. Kalau dia dibuang tuannya, bukankah kucing sendiri juga bukan makhluk setia seperti anjing. 
 
Saya benar-benar tidak tahu mau ke mana malam itu. Perutku sudah kenyang, badanku sudah capek. Dan di pikiranku hanya ada si kucing yang patut dikasihani. Saya memutuskan untuk berjalan ke Indomaret, dan membeli susu kotak. Pada kotak susu gambar sapi di depannya, untuk junior. Saya lupa merknya.

'Kalau kucing tersebut sudah pergi gimana?' pikirku, saat kembali ke kost. 'yauda, besok saya kasih ke siapa gitu.' Saya agak berharap si kucing ada di dekat gerbang rumah kost. Saya tidak suka kalau apa yang kulakukan sia-sia.
 
Dan ternyata si Kucing masih ada. Melihat saya di gerbang, si kucing mendekat. Saya lalu menusukkan sedotan ke bagian khusus sedotan (lupa istilahnya) pada kotak susu. Sambil berjongkok dan menekan kotak susu supaya susu tersebut keluar, saya mendekatkan kotak tersebut ke si kucing. Yang ternyata sangat menikmatinya. Lalu saya masuk ke buka pintu gerbang, supaya si Kucing lebih gampang diberi susu. 
 
Orang-orang yang lewat melihatku,  memberikan susu kepada kucing. Saya mengira-ngira apa yang dipikirkan orang-orang tersebut. Si kucing tidak peduli, dan sangat menikmati susu tersebut.
'Rasanya seperti apa si? kok sepertinya enak banget.' Setelah habis, tetapi si Kucing masih sibuk menjilati susu yang mengalir di jalanan. Saya pun buru-buru mengunci gerbang dan masuk ke rumah kost. Dari jendela kecil yang menempel di pintu, saya melihat si kucing sepertinya sibuk sekali menikmati susu tersebut.

Kucing yang unik.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Si kucing pasti dipelihara oleh Tuhan. Bisa secara alam, atau juga lewat manusia. Kali-kali Tuhan memberitahu si kucing untuk berhenti di rumah kostku supaya dia bisa minum susu.
 
Dan saya yakin juga si, pertemuan kita dengan orang-orang di sekitar kita, pasti ada rencana Tuhan di baliknya. Misalkan, saya ingin belajar menulis untuk sebuah visi dari Tuhan. Saya dipertemukan dengan seorang novelis yang senang membantuku, mengkoreksi tata bahasaku. Dan Tuhan lalu memberikan kesempatan untuk kompetisi, dan masuk ke grup menulis yang mempunyai visi yang sama. So? Apa yang perlu dikhawatirkan? Apa alasan saya menunda-nuda?
 
Tuhan pasti turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi yang mengasihi Dia.

Selasa, 26 Januari 2010

Dating? Marriage?

Setiap kali saya telepon orang tuaku, selalu ada pertanyaan wajib dari bibir mereka. "Sudah punya pacar belum?" atau "Dengar-dengar sudah punya pacar, mama bahagia sekali. Kapan kamu mau kenalin ke papa dan mama?". Gosip dari siapa si? Jika awal gue selalu memakai teknik, "Ma, kamu lihat donk bertapa banyak orang yang cerai sekarang, kenapa gue harus buru-buru married? Nanti kalau salah pasangan kan repotin gue en kalian." Jawaban mereka selalu sama, "Ya, dalam pernikahan, kita harus bersabar. Kamu harus belajar sabar." Sekarang gue mengubah teknik menjawab "Haha.. Belum lah." atau pura-pura tidak mendengar, Jawaban mereka adalah "Carilah cowoq yang lumayan untuk dinikahi. Punya mobil, pekerjaan mapan dan lain-lain." Gue hanya nyengir saja dengar jawaban tersebut. Mereka mengira gue mau hidup menyendiri kali ya?

Pertanyaan yang sama ditanyakan oleh teman-teman, "Kamu gak niat pacaran lagi?". Gue jawab, "Gue lagi menunggu." atau "Gue lagi tidak ingin pacaran." Mereka malah mencurigai, gue lesbian. Aduh! Bagi orang yang belum pernah lihat semasa gue pacaran, menyangka gue orang yang tidak mengerti apa-apa soal pacaran. Mereka bahkan mengajari teknik-teknik mempunyai pacar dan "jangan terlalu memilih.". Setiap kali gue berdandan, selalu dikira ada kencan dengan siapa. Mereka langsung encourage gue untuk tetap pacaran. Hahaha..

Kalau gue mengingat pemikiran-pemikiran mereka, gue sungguh-sungguh ingin sekali tertawa terpingkal-pingkal. Gue bersyukur kalau mereka memikirkan gue, dengan serius. hahaha. Dan For your information, gue mau married dengan pria. Tetapi yang menjadi concern gue bukan cara mendapatkan pacar. Gue memikirkan, bagaimana dengan karakter dia? bagaimana dengan karakterku? Apa kita bisa komitmen? Bagaimana gue akan membina keluarga bersama dia? Bagaimana gue mempersiapkan diri untuk menikah?

Gue tahu cara salah mendapatkan pacar. Dan gue tahu bagaimana memulai awal yang salah, membuatku kecewa dan tersakiti. Gue tau bagaimana mengejar seseorang hingga orang itu menyukaimu. Gue tau istilah "dunia serasa milik berdua". Gue tau ketika perasaan menggebu-gebu itu tidak ada lagi, kita akan saling melukai. Gue tau, bagaimana berharap orang yang kita cintai berubah. Gue tau yang namanya ketergantungan terhadap orang yang kita cintai. Gue tau, setelah sebuah hubungan tanpa komitmen dan tanpa kepastian berakhir, yang tersisa adalah hati yang telah terluka. Gue mengalaminya dan gue juga melihat, membaca dan mendengar bertapa banyak orang yang terluka. Orang yang terluka setelah mengalami putus pacaran atau yang lebih tragis, bercerai dari suami atau istri mereka.

Gue berterima kasih untuk teman-teman yang telah menikah, sharing tentang pernikahan. Gue menangis dalam hati, saat gue mendengarkan mereka. Secara implisit, gue menangkap kalau pernikahan tidaklah sesuai yang mereka bayangkan. Banyak orang berpikir mengenai Happily Ever After, di saat dia mengenakan wedding gown. Dan mereka menerima nightmare; hubungan yang semakin hambar, teriakan, intimidasi, kontrol, sikap cuek yang memperkeruh situasi, perselingkuhan (dengan gambar porno), menganggap seseorang lebih rendah atau malah KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Banyak orang menganggap hal itu normal, meskipun menyakiti mereka sendiri.

Gue tidak berkata kalau pernikahan selalu mulus seperti landasan pesawat terbang. Di dalam pernikahan, pasti akan ada masalah-masalah. Tetapi bagaimana cara mereka meng-handle keadaan dengan tepat; berdoa kepada Tuhan, anggapan mereka tentang pasangan mereka, komitmen, trust dan komunikasi; itu yang sedang kukembangkan.

Orang mungkin berkata, "duh mikirnya kejauhan. Jalanin saja dulu." Gue tidak sedang menakuti-nakuti diriku dalam pacaran atau menikah. Gue hanya berpikir: Pilihanku menentukan masa depanku. yang akan kujalani seumur hidup. Orang yang saat ini, mendukung gue untuk buru-buru pacaran dan menikah, apakah mereka mau menolongku mengatasi masalah-masalah yang terjadi, mengasihani diriku atau hanya berkata "nasibmu lah Nak"?

Gue hanya ingin memberikan yang terbaik dariku untuk pria yang Tuhan kirimkan untukku, termasuk hatiku yang kujaga dengan hati-hati. Saat-saat yang kualami sungguh tidak mudah. Tetapi gue percaya, orang yang kutunggu, benar-benar orang yang layak ditunggu.

Senin, 18 Januari 2010

Mejaku

Mejaku di kantor sangat fungsional. Banyak hal-hal yang berhasil dikerjakan di meja ini, termasuk kerjaan, dagangan, menulis, membaca buku, chatting, balas sms termasuk makan dan minum.

Selain panggilan alam; tambah air, tambah makanan, tambah uang, dandan, bertatapan dengan wajah orang dan u know i know lah, kurasa saya bisa duduk seharian di kursi dan nongkrong di meja. Meja adalah tempat favoritku di kantor.

Satu hal yang kusesali, meja favoritku sangat berantakan dan kotor. Mejaku memiliki panjang 1 meter, dan diatasnya ada; 2 monitor, 2 keyboard, 2 mouse, 1 telepon kantor, 1 file box, headset, gelas, buku tulis, penganan, mobile phone, sampah, dan lain-lain. Too shy to mention it all. Hahaha. Syukurlah, saya masih dikasih lemari kecil untuk menyimpan semua barang. Dan for your information, itu juga sudah 'keliatan' penuh. Di bawah kolong mejaku 2 pc, 2 pasang sepatu dan kumpulan plastik yang besar dan kecil. Mengenai plastik, saya sudah minta mas OB untuk dipakai, tetapi tidak ada yang memerlukan :(

Kalau saya ditanya, berantakan sejak kapan. Saya tidak mengingatnya, setauku setiap 6 bulan sekali, atau lebih, saya berniat membereskannya. Tetapi kenyataan, bersih-bersih hanya terjadi kalau empunya ingat :D. Salah satunya, hari ini, saya juga membereskan dan membersihkannya. Saat beres-beres, saya teringat tentang pikiran.

Banyak sekali sampah di pikiranku. Sampah asumsi, sampah pikiran negatif, sampah menghakimi orang, sampah 'maunya gue', sampah kritik, sampah rendah diri, sampah ketakutan, sampah kemarahan yang salah, sampah sakit hati dan lain-lain. Sampah ini bisa saya biarkan berantakan di pikiranku. Atau saya membuangnya, dan mengisinya kembali pikiranku dengan apa kata Tuhan?

"Sampah di meja, membuatku fisikku sakit. Sampah di pikiranku, membuat jiwaku sakit."

Aku tahu, aku tahu dan aku tahu

Hatiku terluka
Hatiku menangis
Hatiku tertekan

Air mataku tidak menetes.
Bibirku tidak berucap kata.
Tanganku mengawali segalanya,
sebuah tulisan kepada Tuhan.
Sebuah kata manis yang disenangiNya.
"Tuhan, terima kasih."

Aku ingin menangis
Tetapi aku memilih tersenyum
Aku ingin berteriak marah
Tetapi aku memilih bernyanyi, sebuah pujian kepada Tuhan
Aku ingin melarikan diri
Tetapi aku memilih untuk mencari, dan menantikan Dia

Untuk kesekian kalinya, aku tidak mengerti
Untuk kesekian kalinya, aku tidak bisa menerima
Dan untuk kesekian kalinya, aku tersungkur di bawah kakiMu
Dan memilih untuk berpikir dan percaya

Apapun yang terjadi
Siapapun yang kutemui
Sekalipun hatiku bimbang
Aku mau selalu bersyukur, memuji dan percaya

Tuhan tahu apa yang aku alami
Ada rencana yang indah di benakNya
Untuk setiap musim yang kulalui,
Aku tahu, aku tahu dan aku tahu,
segala sesuatu adalah untuk kebaikanku.

MataMu mengawasiku
BibirMu membisikkan hikmat dan kebenaran
TanganMu menggenggam erat tanganku
KakiMu melangkah bersamaku

"Tuhan, terima kasih"

Selasa, 12 Januari 2010

Tips Ceria

Setiap kali kita berkaca, kita melihat wajah yang tidak bersemangat, bete, bosan dan malas. Hal itu berarti gawat darurat. Siapkan diri kita untuk cepat tua, selalu murung, dan hidup berputar-putar di tempat. Kalau kita masih menjawab, "TIDAK MAU!!!", okay, masih ada harapan untuk kita semua.

Beberapa langkah untuk ceria:
  1. Bangun pagi, ucapkan syukur pada Tuhan. Contoh: "Tuhan, terima kasih untuk hari yang luar biasa ini. Terima kasih untuk tantangan dan berkat yang datang hari ini."
  2. Ketika kita menggosok gigi dan melihat kaca, tersenyumlah dan berkata pada diri sendiri. "Kamu tampak menawan".
  3. Berpikirlah sebuah planning untuk hari ini, dan pastikan itu menarik. Kalau kamu merasa bosan dengan semua kegiatanmu, plan hal-hal yang tidak pernah kamu pikirkan, capai atau lakukan. Tidak termasuk yang bisa membuat nyawa menghilang ya.
  4. Sebelum ke sekolah, kampus, kantor atau dimanapun kamu banyak melakukan aktifitas; pastikan kamu mengenakan pakaian yang menarik tapi nyaman.
  5. Bernyanyilah, dan hindari lagu-lagu melo, bahkan di saat kamu lagi merasa melo.
  6. Lakukan semua hal yang telah diplanning. Kalau tidak berhasil melakukan semuanya, tertawa sajalah.
  7. Jika kamu ketemu teman-teman, sapalah dengan penuh ceria. Ketika kamu melihat orang jadi ceria, kamu juga akan tambah ceria.
  8. Kalau ada tantangan yang membuat kita berkunang-kunang, menyeringailah. Pastikan kamu merasa gigimu tertiup angin. Dilanjutkan dengan doa dan baca langkah  1.
  9. Terakhir dan terpenting, tidurlah yang cukup, minum air putih yang cukup, makan yang teratur dan bergizi.
Enjoy your life, Friends..You life is too precious to be wasted in bad mood.
Have a wonderful day!