Kamis, 19 November 2009

He Touched Me

Bulan November ini adalah bulan penuh latihan choir, bayangkan saja, latihan 5 hari seminggu untuk choir Benny Hinn tanggal 30 November ini. Penuh perjuangan bok, soalnya waktu latihan hanya 1 bulan terus gue yang suara Alto, harus belajar nada-nada baru meskipun lagu-lagunya gak semuanya asing di telingaku. Plus harus mencapai suara tinggi semaksimal mungkin dengan perut dan teknik pernafasan yang benar. Bersyukur juga gue sudah latihan vokal di Seven String, minimal sampai hari ini dengan latihan sepadat itu, gue masih bisa terus bernyanyi. Itu hanya latihan, belum termasuk kerja; include: laporan, bikin spek, buat planning, latihan choir untuk ibadah umum, socialize dengan teman-teman, kondangan dan hore! Ini musim hujan. Ckckckck.. Mari tarik nafas dalam-dalam, menggembungkan perut lewat mulut dan buang nafas lalu menyeringai. (Teknik latihan vokal lewat perut tanpa seringai)

Dengan kepadatan seperti itu, pulang malam, kurang istirahat, bisa dipastikan fisikku yang jarang olahraga, ini terkena dampaknya :( Paling berasa itu maagku, setiap kali nyanyi dengan tarikan nafas yang lama atau suara yang tinggi, sakit banget. Minum obat maag gak mempan, soalnya kalau latihan berikutnya lagi, sakit lagi huhuhu, itu masa-masa sengsara.

En gue bersyukurnya, di masa-masa itu Tuhan merentangkan faith dan meningkatkan patience ku. Sambil berlatih menyanyikan lagu-lagu yang penuh dengan Iman; judulnya saja Nothing is Impossible, You are the God that healeth thee. Gue berharap kesembuhan pada Tuhan dan tetap melakukan yang terbaik. Good newsnya, kemarin lagi doa malam sambil belajar plus praktek menyembah, tiba-tiba gue dijamah, seperti nyanyi lagu He Touched Me. Bagian yang terasa sakit itu tiba-tiba terasa panas sekali sampai gue keringatan, padahal tempat doa malam itu super duper dingin -- sudah pakai jaket aja masih menggigil. Gejala kesembuhan yang biasa terjadi kalau saya sembuh dari demam.

Gue benar-benar kagum pada Tuhan, Dia itu sayang banget pada anak-anakNya. Dia tidak akan membiarkan anak-anakNya sengsara sementara mereka lagi fokus untuk melakukan apa yang Dia minta. Thanks ya Tuhan.

Sabtu, 14 November 2009

Special Time

Kalau ada yang nanya, apa si yang paling gue nikmati. Apalagi disaat-saat yang paling krusial; pikiran lagi butek habis ditegur atau lagi banyak masalah, pengen marah, atau nangis en lagi di keramaian. Gak mungkin donk gue teriak-teriak sendiri, tendang-tendang atau menangis. Bisa mengundang orang-orang yang super baik hati karena tidak menganggapku gila atau ditertibkan oleh aparat karena menganggu ketenangan. Yang heboh-heboh itu gue gak ambil dah, nyerah gue. Gue memilih yang simple dan paling tokcer, Ngobrol dengan Tuhan.

Di kamar doa? pegunungan? Tidak kok.. Dimana saja, bisa di hati atau ngomongnya pelan saja, yang penting gue bisa leluasa ngobrol dengan Dia dan hatiku lagi mencari-cari Dia. Lokasi yang gue pilih si macam-macam, tergantung situasi en kondisi. Kalau lagi gak banyak tantangan, mungkin lebih gampang cari tempatnya. Misalkan: waktu lagi perjalanan pulang ke kost-an. Tapi kalau lagi dibawah tekanan berat plus darurat, wow, gue harus pergi ke favorit placeku; Kamar tidur dan bilik WC. Misalkan kalau lagi kerja, masa gue nangis di depan teman-teman kantor, gue gak pede deh. hahaha...

Hm.. apa yang kubahas ya di Special Time ini ya. Macam-macam si, ketakutanku, kebahagiaanku, kemarahanku, rasa bersyukurku, dan evaluasi diri. Saya sering nangis sepuas-puasnya atas setiap tantangan yang kudapati, dan terus menerus untuk ingat Respond not React karena gue tahu, kita dinilai berdasarkan karakter gue. Meminta hikmat dari Tuhan dengan baca bible atau dengar kaset khotbah atas setiap tantangan yang kualami. Luar biasanya bible ini banyak solusi yang bisa kita praktekkan di abad 21 ini. Kadang-kadang, saya tidak membahas apa-apa, hanya menikmati hadiratNya, damai dan penuh kasih melingkupiku dan memberikan refreshing buat fisik dan jiwaku. Tambahkanlah lagu-lagu rohani akan menambah suasana menjadi lebih indah.

Dan setiap kali saya selesai Special Time, saya merasa sangat dicintai, karena Dia selalu mendengar sekalipun bukan masalah gede. Dia memberikan jawaban untuk kepenatan yang ada di hatiku. He know my heart and He is my shepherd, comfort and shelter who will never leave me.
Aku hanya ingin memujiNya