Jumat, 12 Februari 2010

A 200% Successful Project


Sebuah percakapan secret - highly confidential, berlangsung. Hanya segelintir orang-orang, yang terpilih, dipisahkan, yang boleh tahu. Demi menjaga nama pelaku-pelaku yang terlibat sebelum planning selesai, saya akan menggunakan inisial nama mereka saja. Dengan menggunakan peralatan canggih, sebuah rencana sedang disiapkan .......


Blackberry Conference, 9 February 2010 H-2
Progress 0%...

"Teman-teman, tanggal 11 ci Venny ultah loh. Kita mau surprise-in dia?" ketik si EWH
"Mau dimana?" ketik JW
"Apartemennya." ketik LS.
"Gimana caranya? Ada yang punya ide?" balas EWH.
"Minta satpamnya ketuk apartemennya, bilang mobilnya kena masalah. Terus Ci Venny ke bawah, en nanti setelah naik, kita sambut dengan Happy Birthday." ketik MR
"Nanti ketahuan. Soalnya dulu sudah pernah pakai cara seperti itu. Ci Venny pasti curiga." balas CA
"Gimana kalau kita minta satpam ketuk saja? Sebelum ci Venny sempat curiga. Kita langsung surprise-in dia. Kita bisa sembunyi di dekat dinding. Pintu apartemennya kan masuk ke dalam." ketik JW
"Atau kita minta delivery KFC ke apartemen ci Venny? Nanti ci Venny pasti ngotot kalau dia tidak pernah pesan. Setelah itu, kita langsung surprise-in dia. " ketik EWH
“Ide bagus.” Ketik LS
“Aku si iya-iya saja.” Ketik YS
“Yakin, boleh delivery sampai depan apartment? Soalnya pernah dengar kalau makanan delivery tidak boleh diantar ke apartement.” Ketik JW
“O ya, aku akan bertanya pada ci SS.” Ketik EWH
“Saya setuju dengan yang KFC” ketik VA. “Tadi aku dan PI beli eyeliner, eyeshadow untuk ci Venny.”
“Ci Venny masih kurang apa ya? Maskara?” ketik CA.
“Maskara sepertinya sudah ada. Ci Venny belum punya Curling Iron.” Ketik EWH.
“Kita kumpul di apartement ci Venny jam berapa? Kumpul dimana?” ketik YS
“Jam 7 malam. Di parkiran.” Ketik EWH.
“EC, kamu tolong cari tahu harga cheesecake. Ci Venny suka cheesecake.”
“Oke Ci.” Ketik EC.
“AP confirm bisa ikut.” Ketik LS.


Blackberry Conference, 10 February 2010 H-1
Progress 45%...

“Kata VA yang telah menghubungi E, petugas KFC tidak boleh naik ke apartemen?” ketik JW.
“Ada ide lain?” ketik LS.
“Kita kerjasama sama CF saja, bilang ada titipan dari dia ke ci Venny.” Ketik EWH “ntar kita minta pak Satpam untuk memberikan info ke dia.”
“Ok. Apakah kita akan bawa makanan?” ketik JW.
“Buat rayakan Sincia juga ya, aku bawa sup ikan yang uenak banget deh.” Ketik EWH.


Blackberry Conference, 10 February 2010 H-2
Progress 88%...

“Jadi bawa makanan tidak? Saya mau bawain nasi uduk.” Ketik MR.
“Aku sudah masak nasi MR. Nasi uduk Yoyo ya. Gimana kalau bawa lauknya saja?” ketik EWH.
“Tau saja. Aku bawa ayam, perkedel, tahu telornya ya.” Ketik MR.
“Bukannya itu gorengan? Kamu bisa makan tidak? Yauda, aku makan bagianmu saja, dan kamu makan sup ikan yang kubawa.” Ketik EWH.
“Saya bawa capcay GM.” Ketik VA. “Apartemennya ci Venny no berapa ya?”
“JW, kamu bilang ke ci Venny, mau nitip koper di tempatnya besok karena mau pulang bareng aku. Sekalian tanya alamatnya.” Ketik EWH.
Beberapa menit kemudian, JW mengetik alamatnya. (Mengenai alamat.. tanyakanlah kepada pemiliknya :D)
“Untuk memastikan ci Venny tidak dinner, aku telah minta bantuan ci SS, untuk mengajaknya meeting.” Ketik EWH
“Cheesecake nya sudah kubeli ya.” Ketik EC.
“Eh, kita jam berapa kumpul? Aku tidak ikutin ni.” Ketik PI.
“Kita kumpul jam 7 di Ezy Mart.” Ketik LS.
“Gimana dengan peralatannya?” ketik VA.
“Di tempat ci Venny, ada peralatan yang kita pakai untuk tahun baru kemarin.” ketik JW.
“Yakin?” ketika VA.
“Iya.” Ketik JW.


Quick & Ezy Mart, Kuningan Place. 11 February 2010,
Progress 95%...

VA, EWH, EC, YS, LS, JW, AP, MR sudah berkumpul di Quick & Ezy Mart. Semua persiapan, termasuk panci sudah dipersiapkan. EWH yang telah bekerjasama dengan satpam pun menghampiri pak satpam.
Pak Satpam menelepon.
“Belum pak. Nanti dulu.” kata EW. Ternyata telat.
VA masih mencari korek api, untuk menyalakan lilin yang telah terpasang manis di cheesecake. Tetapi sepertinya petugas Kuningan Place, tak seorangpun yang membawa korek api. Semuanya patuh terhadap peraturan Dilarang Merokok.

Progress 99%...

Sambil mencari dan menunggu di pintu lobi basement 1. Tiba-tiba, seorang wanita mengenakan kaos berwarna pink keluar dari lift, menghampiri pintu kaca dan kaget.
Cindy, yang sedang membawakan kue, spontan mengucapkan “Happy Birthday Cici.”
Sedangkan Nita, Lidia, Julie spontan kabur mau sembunyi. Tetapi sudah telat denk.
“Happy Birthday ci Venny!”
Ci Venny yang di-surprisein langsung menyambut kita di apartemennya.
Ci, bukan karena melihat kita membawa barang-barang berat kan ya Ci.. Tetapi karena kita benar-benar diizinkan masuk. Memastikan dulu :p

Apartemen ci Venny

Setelah sampai ke apartemen, kita lalu meminta korek api ke Cici. Dan kita disediakan kompor besar untuk menyalakan lilinnya. Luar biasa kan?
Setelah menyalakan lilinnya, sambil dijepret kamera Michael, semua orang meminta cici meniup lilinnya. Bahkan ketika satpam menelepon ci Venny untuk turun, Victor memastikan kalau ci Venny meniup lilinnya dulu.


Di luar dugaan kita semua, ternyata si AC juga pengen merayakan ulang tahun. Jadi lilin sudah keburu mati disembur AC, sebelum ditiup ci Venny. Ci Venny yang mendengar jeritan hati kita pun, bergaya meniup lilin, sambil dijepret oleh Victor.


Setelah mempercayakan dapurnya kepada Kepala Dapur, Victor, dia pun turun menyambut tamu yang datang. Kami menyiapkan peralatan dan menata makanan-makanan.
Ketika kita sedang membersihkan peralatan makan untuk dimakan, Erika berkata, “sebenarnya saya mau membantu, tetapi sepertinya kalian tidak membutuhkan bantuanku.” Tidak lupa, dan tidak mungkin lupa. Proses bersih-bersih peralatan makan pun di-jepret.

Dan ternyata tamu yang datang, yang dijemput ci Venny adalah pelaku terakhir kita, Ivan. Lengkap sudah, para pelaku yang bisa datang.
Makanan yang ada, pun disambut dengan ceria oleh para pelaku yang sudah kelaparan. Percakapan yang hangat pun mengalir di tengah komunitas WA Slipi. Yang menabur makanan, memastikan kalau makanan mereka dihabiskan.


Terjadi juga sedikit isu, isu janji yang belum ditepati. Soal minum sup ikan dan ayam goreng antara Erika dan Michael yang diselesaikan baik-baik. Mengenai isu tersebut, bisa dilihat di Progress 88%.
Setelah makan-makan, seharusnya dilanjutkan dengan potong kue. Tetapi setiap area di perut kami telah diisi oleh makanan. Jadi kami menundanya, dengan sesi memberikan kado.


Kado 1 – From Erika


Dari Erika, seorang business woman yang menjual baju. Dia pun membawakan 2 baju atasan yang dia yakin, ci Venny pasti muat. Untuk deskripsi bajunya, mari kita lihat ke pic dibawah ini.


Kado 2 – Victor, Ivan, Michael

Ketiga pria ini, dengan bangga mempersembahkan sebuah bungkusan berwarna emas yang dihiasi pita, dengan gaya sensasional.
“Tebak, apa isinya Ci.” Kata Victor.
“Kosmetik.” Tebak ci Venny. Victor kaget juga. “Soalnya berasa waktu dipegang.”
“Ayo, dibuka donk Ci.” Sahut yang lain. Dan ada 2 eyeliner dan 1 eyeshadow.
“Yang liquid untuk mata bagian atas dan yang pensil untuk mata bagian bawah.” Canggih juga Victor jelasinnya.
“Wah, pertama kali saya dibeliin kado kosmetik dari cowoq-cowoq. Luar biasa.” Kata ci Venny. “Yang beli para ceweq ya?”
“Kita yang beli. Dengan saran dari make-up artist, Fany.” Jawab Victor.
Ci Venny terkagum-kagum mendengar jawaban Victor.
“Ayo tebak. Waktu beli ini, siapa yang test kosmetiknya?” pertanyaan Victor langsung membuat para ceweq-ceweq penasaran.
Mata kami tertuju pada ketiga cowoq ini. Dan ntah kenapa juga, semua mata seolah-olah tertuju pada Michael.
“Michael.” Jawab ci Venny.
Michael shock. Tawa langsung membahana di apartemen ci Venny.
“Yang test penjualnya kok.” Jawab Victor.
“O”

Kado ke 3 – Christy, Lidia, Yunita, Any, Cindy, Julie dan Rudi

“Ci, ini kado dari kami.” Kata Cindy menyerahkan hadiah yang dibungkus kertas kado love.
Setelah foto-foto, ci Venny bertanya, “gelas ya?”
“Bukan Ci.” Jawab Any.
Dan ketika dibuka, isinya adalah, Curling Iron.

Bisa dipastikan, kita meminta ci Venny untuk memakai dan menggunakan semua yang dikasih. Ci Venny langsung diculik oleh para ceweq, ke kamarnya. Ada yang mengajar aplikasi make up dan cara menggunakan catokan, sekalian gulungin rambut ci Venny. Rambutnya diberikan pemanis dan wow, hasilnya benar-benar tampak lebih muda 10 tahun.
Setelah didandanin dan mengenakan baju baru, ci Venny pun keluar kamar. Disambut oleh tepuk tangan riuh, dan music. Semua kamera, baik yang benaran atau kamera hp, mengarah ke ci Venny. Ci Venny seperti artis sehari.
 
 

“Wah Venny, kamu harus dandan seperti ini. Ini adalah investasi mereka semua.” Kata ci Sarah yang datang berbarengan dengan ci Herlina, ketika kami para ceweq lagi di kamar.
“Ven, Kita ingat dan mendukung resolusi kamu tahun 2010 loh.” Kata Erika.
Ci Venny tampak cantik dan bahagia. Apalagi yang bisa menandingi kecantikan wanita yang sedang berbahagia.
“Saya benar-benar merasa, kita semua adalah family.” Kata ci Venny terharu.

We are Family. Family of God – Victor di BB grup WA Slipi (2)



Progress 99%...
God adds another 1%...
Progress 200% … Done.

God gives extra surprise and joy for all of us.

We can plan. And if we are partnering with God, our plan becomes an amazing plan. 

Rabu, 10 Februari 2010

A Girl

Hatiku miris melihat kejadian yang menimpa gadis asal Sidoarjo yang berusia 14 tahun. Jauh-jauh dari Sidoarjo, dia ingin bertemu dengan pria idaman yang baru dikenalnya 5 bulan di Facebook.Dan malam-malam setelah acara keluarga, dia pun dijemput oleh pria idamannya, dan pergi tanpa berpamitan dengan orang tuanya yang ikut datang ke Jakarta.

Orang tuanya yang panik, melaporkan anak hilang ke polisi. Dicari selama 2 hari, dan ketemu keduanya di Tangerang. Si ceweq sudah tidak perawan dan cowoq ditangkap karena membawa lari anak di bawah umur dan pemerkosaan. Si cowoq berkata, mereka melakukan hubungan suami istri berdasarkan suka sama suka. Si ceweq menutupi muka dan menangis. Karena apa? Malu, menyesal atau..? Saya tidak tahu..

Hal ini membuatku berpikir, kenapa seorang gadis cantik, mau pacaran dengan seorang pria di dunia maya? Teman-temannya yang dikelilinginya saja, belum tentu dia kenal baik. Dalam hatiku bertanya-tanya berbagai hal mengenai ceweq ini:
  • Apakah dengan segunung pesan-pesan yang melambungkan hati si ceweq, membuat orang tersebut layak dipercaya?
  • Apakah si ceweq begitu kesepian dan kehilangan kasih sayang keluarga? Sehingga dia harus mencari kasih pada orang-orang yang belum dikenalnya.
  • Apakah si ceweq terbuai dengan bacaan dan tontonan yang menjanjikan cinta yang semu, yang dibungkus seperti cinta sejati?
  • Apakah karena pengaruh hormon? Meskipun saya kurang suka pertanyaan yang satu ini, seolah-olah si ceweq tidak bisa mengambil keputusan dan menyalahkan hal-hal yang ada di tubuh kita
Apapun alasannya, saya berdoa, semoga kita bisa lebih wise dalam hidup ini.

Izinkanlah kasih Tuhan yang terus mengalir membungkus kita, sehingga kita tidak lagi mencari cinta yang semu.
Mungkin beberapa kita berpikir, karena kesalahan-kesalahan kita, kita tidak layak menerima kasihNya.
Saya bersyukur Tuhanku memiliki kasih yang besar, yang mau mengampuni bahkan membersihkan dosa-dosa kita bagi yang mau bertobat.
Dan tetap percayalah, sampai saatnya tiba, Tuhan akan persatukan kita dengan pasangan-pasangan kita, dan membungkus pernikahan kita dengan kasihNya.

Girls, u are so precious!

Senin, 08 Februari 2010

Meow!

Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
'Saya ingin buru-buru pulang dan tidur.' pikirku, sembari berjalan menelusuri jalan raya Bendungan Jatiluhur di malam hari.
Jalan raya yang cukup asri untuk sebuah area di pusat kota. Jalan itu jauh dari kebisingan pengguna jalan. Jika  saya  melirik ke kiri dan kanan, saya bisa melihat rumah petak yang ditanami perpohonan. Dan ada beberapa mas-mas dan ibu-ibu yang membuka warung kecil, untuk keperluan sehari-hari orang yang tinggal di daerah situ. Saya sama sekali tidak merasa tinggal di tengah kota, yang dikelilingi  jalan hectic Sudirman, Thamrin dan Gatot Subroto.

Pikiranku sedang penuh malam itu, ada keputusan yang harus kuambil. Keputusan yang akan mengarahkan karierku dan saya menanti bimbingan Tuhan. Sambil membawa kantong plastik berisi makanan darurat, saya sampai ke gerbang kost, yang berwarna coklat kemerahan. Saya melihat seekor kucing duduk di depan gerbang kost. Karena minimnya pencahayaan di daerah situ, saya mengira-ngira warna bulu kucing ini. Putih dan abu-abu. Begitu si kucing melihatku, membuka gembok, dia mendekat padaku. Seolah-olah menunggu pulang tuannya.

Saya berjalan santai ke arah pintu masuk, karena biasanya kucing juga duduk anteng di luar. Saya tidak menyangka dia mengikuti kemanapun saya pergi. Saya bergerak ke kiri, dia ikut. Begitu pula ketika saya bergerak ke kanan. Dia mengeliling kakiku. Saat saya mau membuka pintu masuk rumah kost, dia berdiri di depanku, berharap saya mengizinkannya masuk.

'Apakah kucing ini miliki ibu kost?' pikiran tersebut melintas di pikiranku. Tetapi saya tidak pernah melihat kucing di rumah kost.
Kalau dia masuk, dan mengobrak-abrik barang di dalam kost, bisa repot. Dan sangat tidak mungkin memanggil pembantu kost di malam hari, mengusir si kucing ini.
Saya berusaha membujuk si kucing menjauhi pintu masuk. Dan saya dibalas dengan 'meow'an yang manis, seolah-olah berkata, 'ayolah, izinkan saya masuk.'
 
"Sepertinya saya masih harus jalan-jalan." Lalu saya menuju ke gerbang untuk keluar. Si kucing mengikutiku, bahkan dia keluar dari rumah kost. Saat saya berjalan, sesekali saya menatap ke belakang. Kucing itu mengikutiku. Berulang-ulang kali, sampai si kucing ketakutan melihat mobil lewat dan berhenti mengikutiku.
 
Sambil berjalan, saya melihat beberapa ekor tikus yang lewat. "Kalau kucing tersebut kelaparan, kenapa dia tidak memangsa tikus saja?". Kalau dilihat dari ukuran badan si kucing, itu ukuran badan kucing dewasa. Kalau dia dibuang tuannya, bukankah kucing sendiri juga bukan makhluk setia seperti anjing. 
 
Saya benar-benar tidak tahu mau ke mana malam itu. Perutku sudah kenyang, badanku sudah capek. Dan di pikiranku hanya ada si kucing yang patut dikasihani. Saya memutuskan untuk berjalan ke Indomaret, dan membeli susu kotak. Pada kotak susu gambar sapi di depannya, untuk junior. Saya lupa merknya.

'Kalau kucing tersebut sudah pergi gimana?' pikirku, saat kembali ke kost. 'yauda, besok saya kasih ke siapa gitu.' Saya agak berharap si kucing ada di dekat gerbang rumah kost. Saya tidak suka kalau apa yang kulakukan sia-sia.
 
Dan ternyata si Kucing masih ada. Melihat saya di gerbang, si kucing mendekat. Saya lalu menusukkan sedotan ke bagian khusus sedotan (lupa istilahnya) pada kotak susu. Sambil berjongkok dan menekan kotak susu supaya susu tersebut keluar, saya mendekatkan kotak tersebut ke si kucing. Yang ternyata sangat menikmatinya. Lalu saya masuk ke buka pintu gerbang, supaya si Kucing lebih gampang diberi susu. 
 
Orang-orang yang lewat melihatku,  memberikan susu kepada kucing. Saya mengira-ngira apa yang dipikirkan orang-orang tersebut. Si kucing tidak peduli, dan sangat menikmati susu tersebut.
'Rasanya seperti apa si? kok sepertinya enak banget.' Setelah habis, tetapi si Kucing masih sibuk menjilati susu yang mengalir di jalanan. Saya pun buru-buru mengunci gerbang dan masuk ke rumah kost. Dari jendela kecil yang menempel di pintu, saya melihat si kucing sepertinya sibuk sekali menikmati susu tersebut.

Kucing yang unik.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Si kucing pasti dipelihara oleh Tuhan. Bisa secara alam, atau juga lewat manusia. Kali-kali Tuhan memberitahu si kucing untuk berhenti di rumah kostku supaya dia bisa minum susu.
 
Dan saya yakin juga si, pertemuan kita dengan orang-orang di sekitar kita, pasti ada rencana Tuhan di baliknya. Misalkan, saya ingin belajar menulis untuk sebuah visi dari Tuhan. Saya dipertemukan dengan seorang novelis yang senang membantuku, mengkoreksi tata bahasaku. Dan Tuhan lalu memberikan kesempatan untuk kompetisi, dan masuk ke grup menulis yang mempunyai visi yang sama. So? Apa yang perlu dikhawatirkan? Apa alasan saya menunda-nuda?
 
Tuhan pasti turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi yang mengasihi Dia.