Kamis, 16 Oktober 2008

Relationship

Rasa-rasanya tidak ada seorangpun yang tidak mengetahui Friendster, Facebook, dll. Website Networking ini booming di setiap belahan bumi (yang memiliki akses Internet). Dengan adanya Friendster, Facebook, Linked, dan website-website networking lainnya, gue bersyukur bisa
menemukan kembali dengan keluarga jauh dan teman-teman lama. Hanya simple dengan memasukkan nama lengkap atau email.

Selain itu gue juga semakin mengenal teman-teman yang baru kenalan dan update terbaru dari keluarga, teman-teman baik yang lama maupun yang baru. "Gimana ya, wajah si A setelah 5 tahun tidak ketemu? Ha? Ini si B? Wow, dia sudah menjadi dokter. Ternyata hobinya si B, berenang toh. Eits,si C sudah married dengan D. Dia baru balik dari Hokkaido? Si A merasa dirinya ini seperti ini dan komentar teman-temannya mengenai dia". Selanjutnya, kita bisa melanjutkannya ke kirim message, chatting, video conference atau sms. Simple dan menyenangkan sekali.

Hanya saja setiap kali melihat foto mereka, keadaan mereka, rasanya lebih pengen ketemu langsung untuk mengetahui lebih mengenal mereka. Gue tau, gue hidup di dunia yang tuntutannya sangat tinggi, min. 8 jam sehari di kantor, perjalanan ke kantor bolak-balik 2 jam, terus di rumah urus sana dan sini. Weekend itu kalau diajak keluar rasanya sudah capek sekali. Ya, mending yang memungkinkan sajalah, toh pakai provider A, sms gratis; provider B, internet murah; dll. Tapi bagaimanapun rasanya berbeda antara ketemu langsung dan lewat media. Hubungan yang terjalin kok rasa-rasanya hambar ya? Beda sekali dengan gue bertemu/bertatapan langsung dengan teman-teman. Misalkan saja,di kantor, kampus, kost dan lain-lain. Gue bahkan lebih up-to-date dibanding Friendster dan lain-lain.

Beberapa orang bisa mengatakan "I'm fine." di chatting, tapi kalau ketemu langsung, gue baru menyadari keadaannya dari tatapan matanya, gesturenya, cara ngobrolnya dll. Gue juga jadi lebih peka terhadap kondisi-kondisi orang, bisa lebih sayang dan belajar komunikasi. Memang kadang-kadang ada gesekan dan pengorbanan waktu, tapi relationship yang terjalin juga lebih berharga dan kuat.

"Relationship yang baik membawa kita terbang tinggi bersama-sama"

Selasa, 14 Oktober 2008

Ikan & Kucing

Kucing suka sekali dengan ikan, kita semua tahu. Yang bikin saya berpikir adalah ketika mendengar pengamatan temenku tentang bagaimana kucing menangkap ikan yang ada di aquarium, padahal kucing tidak suka air.

Setiap binatang memiliki alarm kalau ada bahaya terjadi, begitu pula dengan ikan. Dia tidak akan pasrah masuk ke mulut seekor kucing untuk disantap. Seekor kucing akan mengusahakan segala cara untuk bisa menangkap ikan dan menikmati tangkapannya itu. Secara insting, kucing tahu kalau ikan itu akan panik kalau airnya yang tenang ditepuk-tepuk (diobok-obok).

Dia pun menepuk-nepuk air di aquarium tersebut berkali-kali dan ikan-ikan di dalamnya panik dan berenang kesana-kemari. Ketika ada ikan berenang menuju kucing, si kucing pun menggunakan cakarnya untuk menangkap ikan.

-----------------------------------------------------------------------------------------------
Dari pengamatan temanku tersebut, gue membandingkan dengan ikan yang berenang di sungai yang deras atau lautan yang dalam. Apakah ikan-ikan tersebut akan bebas dari masalah? Gak juga, justru tantangan mereka justru lebih banyak dan besar.

"Bigger place, bigger challenges"
Contoh: Mau kaya supaya anak-anaknya bisa kuliah. Ini keinginan yang tulus. Setelah kerja keras bertahun-tahun dan memiliki dana anak-anak bisa kuliah, ternyata tantangan pun semakin besar. Teman-temannya yang awalnya dekat, malah sekarang melihat dengan tatapan kesal dan sirik. Saingan-saingan yang lebih kejam, memandang kamu orang yang harus disikut. Ada tawaran dari orang-orang yang tidak jelas tujuannya untuk kepentingan mereka sendiri, dll.

Semakin besar tantangan tersebut, ada orang yang tidak sanggup menahan bebannya akan stress; tidak bisa tidur, gila, berhati batu, takut, selingkuh dan lain-lain. Apa yang harus kita lakukan untuk tetap tenang seperti kita belum punya kekayaan? Masakan kembali ke keadaan semula?

Praise God, gue punya Engkau. Engkau yang mengajak hati yang lemah letih lesu ke Engkau. Engkau memberikan hikmat untuk orang-orang yang percaya, mencari dan mendengar suaraMu. Engkau menyertai mereka di setiap keadaan dan tidak mengizinkan tantangan yang melebihi kapasitas mereka. Thanks God