Kamis, 28 Agustus 2008

Masih staff?

Suatu hari, seorang konglomerat kehilangan cucunya karena diculik dengan motif dendam. Karena itu merupakan cucu satu-satunya dari putra satu-satunya yang telah meninggal, dia sangat menyayangi cucu tersebut. Setiap hari dia menonton video masa kecil cucunya selama bertahun-tahun sambil mencari cucunya.

Akhirnya, setelah belasan tahun, dia menemukan cucunya tersebut. Sang cucu sudah menjadi anak SMU yang cantik, ramah dan ceria. Cucunya tersebut ternyata diangkat anak oleh salah satu staff nya tanpa mengetahui kalau anak angkatnya ada cucu dari direkturnya. Dia dibesarkan dengan kasih sayang dan sangat menyayangi kedua orangtua angkatnya. Dia tidak tahu kalau dia adalah anak angkat. Dia bahkan tidak mau kembali ke kakeknya apalagi menjadi pewaris kekayaan sang kakek.

Sang kakek begitu kaget, tapi karena melihat cucunya telah dibesarkan dengan baik, diapun ingin memberikan hadiah kepada ayah angkat tersebut. Dia pun bertanya kepada manager dari ayah angkat cucunya, bagaimana kinerja sang ayah angkat di perusahaan. Setelah membaca laporan tersebut, sang ayah angkat pun dipanggil menghadap kakek.

"Saya melihat kamu kerja dengan setia selama 5 tahun di perusahaanku dan saya sangat berterima kasih"
Sang ayah angkat tersenyum bangga karena kesetiaan sebagai pegawai dilihat.
"Saya juga berterima kasih telah membesarkan cucuku selama bertahun-tahun. Dia gadis yang cantik dan ramah"
Sang ayah pun mengangguk.
"Tapi setelah bekerja selama 5 tahun, kenapa kamu masih seorang staf? Kenapa kamu tidak bekerja lebih giat dan malah membuat cucuku hidup juga dalam keadaan pas-pasan?"

----
Adegan dalam film itu menemplakku dan membuatku berpikir, apakah saya akan tetap dalam keadaan seperti ini. Seorang staff perkantoran? Gaji pas-pas? Dengan rasa puas diri yang kumiliki bahwa hidup ini akan baik-baik saja? Apakah saya akan tetap bekerja 5 tahun seperti sekarang ini tanpa menghasilkan sesuatu yang membawa dampak kemanapun saya berada? Saya harus melakukan dan menghasilkan sesuatu. Mungkin dimulai dari hobiku yang suka menulis.

Bagaimana dengan kamu?

Jumat, 22 Agustus 2008

You are not forgotten

One of my favorite song list, by Israel Houghton

People walking by, very seldom they say hi, they don’t know how wonderful you are
If they only knew all the things you’ve been through, if only they could see your heart
I hear you crying for help, please don’t blame yourself;
You are not forgotten, you are not forgotten


When it’s time to go to sleep and you try your best to keep yourself from falling apart.
There’s no need to fear, because I’m already here, and I’m the one who sees your heart
I hear you crying for help, please don’t blame yourself;
You are not forgotten, you are not forgotten


Bridge
You are not just a face in the crowd, you are not a forgotten child
Let me whisper it loud, I love you, oh, I love you


You can hold your head up high, ’cause I’ll make everything alright,
I’m committed to you smiling again
And eventually you’ll see people’s similarities, everyone just needs a friend
And when they’re crying for help, you’ll be able to tell them, please tell them for Me


You are not forgotten, you are not forgotten
You are not forgotten, you are not forgotten


Just remember, you are not forgotten

Rabu, 20 Agustus 2008

Treasure from Heaven

I've got a gift from Heaven
The gift is so sweet and wonderful
I praise Father for the gift everyday

The gift gives me eternal love and hope
The gift gives me promises and joy
The gift gives me peace and secure
The gift gives me health and wealth
The gift gives me wisdom and knowledge
The gift gives me life

Thanks Father for the gift
I keep the gift as a treasure
Treasure from Heaven
Jesus Christ

Jumat, 08 Agustus 2008

Bahasa kasih

Dulu gue itu tidak mengerti, kenapa gue selalu merasa gak dikasihi ama ortuku padahal gue tau dan tau mereka itu care banget ama gue. Mereka memberikan yang terbaik, gue itu tidak pernah hidup kekurangan, kemanapun gue selalu dianterin bahkan mereka juga bukan tipikal orang tua strict banget. Batasan ada tapi bukan yang tidak masuk akal bagi remaja. Keluarga besar juga selalu mengatakan gue itu disayang banget. Tapi tetap saja gue merasa kurang dikasihi (maruk kali ya :p)

Setelah membaca buku Five Love Language for Singles karya Gary Chapman, gue baru tahu kalau setiap orang punya bahasa kasih yang berbeda-beda. Mungkin seseorang membutuhkan ke-5 bahasa kasih ini tapi ada 1 bahasa kasih yang paling berarti bagi hidup seseorang.

Ke-5 bahasa kasih ini adalah:
1. Kata-kata penegasan -> bisa dalam bentuk pujian yang tulus atau dukungan
2. Hadiah -> Need to say? Gak perlu selalu mahal kok, yang penting niat.
3. Waktu bersama -> Melakukan kegiatan bersama-sama. Gak usah yang ribet-ribet atau jauh-jauh. Ngobrol-ngobrol juga dah ok.
4. Pelayanan -> eits, gak diminta jadi pembantu loh ya. Cuma ada yang senang aja membantu dan dibantu
5. Sentuhan -> Jangan parno dulu.. Maksud gue, sentuhan persahabatan misalnya ada temen yang suka merangkul kan? Atau gandeng tangan? Anak bayi yang sering dipeluk memiliki rasa aman yang lebih tinggi dibanding yang kurang dipeluk.

Karena perbedaan-perbedaan dan ketidaktahuan tentang bahasa kasih ini, banyak orang yang salah paham atau merasa tidak dikasihi. Lagipula, rata-rata (80%) bahasa kasih yang orang berikan biasanya juga bahasa kasih yang dia sukai.

Dalam kasusku, gue suka sekali kalau kumpul-kumpul bareng keluarga. Semasa kecil, keluargaku hanya meluangkan waktu bareng untuk makan dimsum di hari Minggu pagi. Sedangkan hari Senin – Sabtu karena kesibukan masing-masing, semua sepertinya berpencar. Jadinya gue hanya duduk makan sendiri di rumah sambil nonton tv, main game dan baca buku. Biar gak merasa kesepian. Sedangkan orang tuaku bahasa kasih utamanya adalah memberi bahasa kasih pelayanan dan hadiah, karena ketidaktahuan tentang perbedaan bahasa kasih, gue selalu mengira kalau gue gak disayang. Konyol tapi nyata.

Tapi sekarang gue dah belajar menerima bahasa kasih orang tuaku tanpa merasa tidak dikasihi dan bisa memberikan sesuai dengan bahasa kasih mereka. Kadang-kadang gue juga cerita ke mereka kalau gue pengen keluar bareng mereka.
Meskipun jujur saja, memenuhi bahasa kasih seseorang itu gampang-gampang susah karena pemikiran-pemikiran yang salah tentang bahasa kasih apalagi yang diluar kebiasaan kita. Yang penting ya, niat, ketulusan hati dan komitmen untuk mengasihi seseorang.