Sabtu, 26 Desember 2009

Film Silat

Keluarga gue suka sekali nonton film Cina, terutama yang penuh intrik; warisan, dendam, pengkhianatan dan tetesan air mata. Mereka bisa nonton berbarengan, satu film, di rumah masing-masing. Bagi mereka, kegiatan nonton itu fun dan bagi gue itu, lebih fun jadi penulis skenarionya atau pemain dramanya. Hahaha. Dan beberapa kali ikut nonton, gue akui alur cerita filmya bagus banget.

Hari ini selesai makan siang di Puncak, saya duduk bareng mereka nonton sebuah film silat. Judulnya saya tidak tahu tetapi saya belajar sesuatu yang menarik di film itu.

Ada sebuah organisasi, terdiri dari 5 perguruan silat. Tujuan organisasi ini adalah melawan organisasi ilmu hitam, yang katanya hati mereka busuk dan kejam. Suatu hari salah satu pemimpin perguruan silat, sebut saja pak A, ketahuan punya hubungan yang baik dengan pemimpin ilmu hitam, sebut saja pak Z. Pemimpin-pemimpin mengkonfrontasi dia. Mereka meminta dengan tegas supaya dia membunuh pak Z.

Pak A menolak karena dia percaya hubungan dia dengan pak Z tidak merugikan siapapun. Dan pak Z orangnya berhati lembut. Mereka berdua punya hobi di bidang musik; menurut film, permainan mereka itu bagus banget. Meskipun demi organisasi, dia tidak mau membunuh pak Z -- temannya.

Kata salah satu pemimpin organisasinya, "Tidakkah kamu menganggap kami temanmu juga? Yang berkumpul hari ini dari berbagai penjuru, untuk memberitahukan kamu yang terbaik. Kenapa kamu memilih seseorang yang dari kelompok musuh? Kamu membuat kita tawar hati"

Pak A tetap kukuh dengan keputusannya. Pak A diancam oleh pemimpin lain, kalau dia tidak mau nurut maka keluarganya dibunuh. Dan ketika keluarganya dibunuh di depan matanya, dia tetap kukuh pada keputusannya. Dia bahkan mau bunuh diri supaya tidak bisa membunuh pak Z.

Well, gue tidak tau ini cerita bagaimana berakhirnya karena ini film berseri. Dan apakah pak Z benar-benar orang yg layak untuk dibunuh apa tidak, gue juga tidak tahu. Gue juga gak setuju dengan saran untuk membunuh si.

Satu yang kudapat, mungkin pak Z itu benar-benar baik. Tetapi bukankah ketika kita masuk organisasi, kita adalah satu kesatuan yang punya tujuan yang sama. kalau kita kenal seseorang yang bisa membawa impact buruk untuk organisasi atau keluarga, benar-benar butuh wisdom dari Tuhan. Dan gue juga yakin, pemimpin-pemimpin kita pasti telah memikirkan hal-hal yang lebih luas.

Tidak ada komentar: